Puisi Lama Mantra. Ciri-ciri,pengertian,macam-macam,dan tujuan

TUGAS BAHASA INDONESIA
MAKALAH MENGENAI PUISI LAMA YANG KHUSUSNYA MANTRA
XI-MIPA 1


Oleh :
Annisa Insyirah E.Y (03)
Arya Tarakanata N. (04)
Azizah Rahmawati (05)
Mega Milenia A.R (19)
Moch. Ilyas M. (21)


SMA Negeri 2 Malang
Jl. Laksamana Martadinata No. 84
Juli 2016

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MANTRA
Mantra adalah bunyi, suku kata, kata, atau sekumpulan kata-kata yang dianggap mampu "menciptakan perubahan" (misalnya perubahan spiritual). Selain itu mantra dianggap memiliki kekuatan gaib yang luar-biasa yang memungkinkan pembacanya mengontrol seseorang atau alam. Mantra diambil dari kata sansekerta yaitu "mantra" atau "manir" yang merujuk pada kata-kata dalam kitab suci umat Hindu, Veda. Dalam masyarakat Melayu, mantra atau juga dikenal sebagai jampi, serapah, atau seru adalah sejenis pengucapan yang terdengar seperti puisi yang mengandung unsur sihir dan ditujukan untuk mempengaruhi atau mengontrol sesuatu hal untuk memenuhi kenginan penuturnya. Antara lain, mantra merupakan ayat yang dibaca untuk melakukan sihir, yaitu melakukan sesuatu secara kebatinan, seperti menundukkan musuh, melemahkan musuh, atau memikat wanita. Jenis dan kegunaan mantra berbeda-beda tergantung mahzab dan filsafat yang terkait dengan mantra tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mantra diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.
Mantra juga dikenal masyarakat indonesia sebagai rapalan untuk maksud dan tujuan tertentu (maksud baik maupun maksud kurang baik). Dalam dunia sastra, mantra adalah jenis puisi lama yang mengandung daya magis. Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki mantra, biasanya mantra di daerah menggunakan bahasa daerah masing-masing.


2. CIRI-CIRI MANTRA
· Mantra terdiri dari beberapa rangkaian kata berirama.
· Jumlah baris dalam satu bait genap
· Isinya berhubungan dengan kekuasaan gaib
· Mantra diamalkan dengan memiliki tujuan tertentu.
· Mantra diwarisi dari perguruan atau melalui cara gaib seperti menurun / keturunan atau mimpi.
· Biasanya, Mantra bersifat doa simpati
· Bersifat lisan, sakti, atau magis
· Bersifat metafora dan esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara yang misterius)

3. MACAM-MACAM MANTRA
Jenis mantra ini khusus digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Contoh:
Mantra Tajani :
Bismillahirrohmanirrohim
Hantu manjual kupit
Aku manjual kapat
Hantu maayukit
Aku manawar
Barakat Lailahailallah Muhammadurrasulullah



Mantra Palungsur Baranak (melahirkan):
Bismillahirrohmanirrohim
Nun kalamun walayar turun
Hilang aritannya balungsur inya turun
Barakat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

Bismillahirrohmanirrohim
Bungkalang bungkaling
Tampurung bulu-bulu
Takalang tapaling
Kaluar tadahulu
Barakat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

Jenis mantra ini digunakan bila sedang berhadapan dengan musuh sehingga pemilik mantra tak terkalahkan dan musuh dapat ditaklukan.

Mantra Saidina Ali :
Bismillahirrohmanirrohim
Kain kindusin
Banang baginda ali
Tujuh lapis babat pinggang
Lapisakan kabadanku
Barkat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

Mantra Taguh (kebal) :
Bismillahirrohmanirrohim
Naga ulit
Naga umbang
Kandal di kulit
Sampai ka tulang
Barkat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

Bismillahirrahmanirrahim
Aku tahu asalnya wanyi asalnya pinyangat
karak nasi dari karak nasi
Barakat Lailahailallah Muhammadurasulullah

Mantra pakasih adalah mantra cinta kasih. Bila mantra ini dilepas maka sasarannya akan terpikat dan jatuh ke dalam kekuatan birahi pada pemilik mantra.

Mantra Pamikat :
Bismilahirrohmanirtrohim
Tutian mandurisa
Buka padang mandurasi
Tartutup hati mirah
Tarbuka hati putih
Rubuh rabah badan si anu .......
Runduk kasih malihat padanku
Barkat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

Bismilahirrohmanirtrohim
Tikamku tikam Allah
Kutikam wan sirrillah
Apabila (sebut namanya) kutikam
Maka tunduk cinta kasih lawan diaku
Barkat Lailahailallah Muhammadarrasulllah

Bismilahirrohmanirtrohim
Pur sinupur
Aku bapupur di bulan tarang
Bismillah aku bapupur
Rupaku nangkaya bulan tarang
Barkat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

Bismilahirrohmanirtrohim
Minyakku minyak nyiur
Kuandak di hati tangan
Rupaku nangkaya bintang timur
Barang siapa mandangku karindangan
Barkat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

Bismillahirrahmanirrahim
Tikna, tikku Tikna, tikku (perulangan bunyi kata
“hatinya”, “hatiku” )
Hatinya, hatiku Hatinya, hatiku
Yaitu katanya kukang Yaitu katanya kukang
Sali inya kawa pisah, Kecuali inya bisa pisah,
Kukang laki bini kukang suami istri
Maka inya kada kawa bapisah kacuali inya dapat bapisah
Lawan diaku dengan diriku
Yaitu katanya tuan … Yaitu katanya tuan …
(sebut nama pria yang dikehendaki )
Sali tuan kawa bapisah Keculai tuan dapat berpisah
Lawan budaknya dengan budaknya
Maka inya kawa bapisah maka inya
Lawan diaku dengan diriku
Makbul ucapanku kabul ucapanku
Barakat La ilahailallah Muhammadurasulullah

Jenis mantra sebagai perisai diri agar orang tidak bisa akan membinasakan dirinya atau orang tidak akan berkehendak menaklukan dirinya.

Mantra Dinding :
Bismillhirrohmanirrohim
Kun suli ala kata Allah
Dinding nabi Muhammad Rasulullah
Barkah doa Ilallah
Barkat Lailahailallah Muhammadurrasulullah



Jenis mantra yang dilepas melalui kekuatan jarak jauh. Sasaran adalah orang yang dikehendaki agar jatuh kedalam pengaruh pemilik mantra. Mantra ini banyak sekali macam dan kegunaannya sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pemilik mantra.

Mantra Kata Bangkai :
Bismillahirrohmanirrohim
Buku bungkam
Bangkai mati
Tiada bernyawa
Tiada berjiwa
Barkat Lailahailallah Muhammadurrasulullah

4. TUJUAN
· Mengindari bahaya
· Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
· Sebagai kepercayaan yang bersifat religious dan telah berkembang di lingkungan masyarakat, meskipuun terkadang mengandung sedikit unsur ghaib.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

analisis novel van der wijck